Monday, June 17, 2019

Istighfar dan perbaikan diri


0


oleh; Kholil Misbach

Istighfar merupakan permintaan ampun kepada Allah SWT.. Orang Yang beristighfar kepada Allah berarti ia taubat Dan mengakui segala kesalahannya di hadapan Allah SWT. 
Baginda nabi saw Yang sudah maksum terbebas Dari dosa tetap melakukan istighfsr,  sedangkan kita umatnya Yang banyak dosa seharusnya lebih banyak meminta Ampun kepada Allah SWT.

 Dalam kitab riyadlusshalihin hadits no 14 Dari Al Aghorri bin Yasar berkata,  Rasulullah saw bersabda: 
ياايها الناس توبوا الي الله واستغفرووه فاني اتوب، في اليوم ماية  مرة
رواه مسلم
Artinya: wahai manusia bertaubatlah kepada Allah Dan beristighfirlah karena sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari 100 Kali.  (Hr.  MUSLIM) 

dalam hadits INI berisi perintah kepada kaum muslimin untuk bertaubat dan beristihfar kepada Allah. 

Beliau saw juga mencontohkan sendiri bahwa beliau sehari bertaubat  100 Kali. 
INI merupakan contoh bagi para tokoh agar jangan hanya bisa ngomong tapi nggak bisa ngemong,  pintar semboyan jauh Dari panutan. 

Dengan taubat seseorang akan semakin bisa memperbaiki dirinya... Yang tadinya malas menjadi semangat,  Yang tadinya jauh Dari Allah menjadi dekat... Bayangkan kalau kita setiap hari memperbaiki diri seratus kali,  maka kita akan mulia walau hanya sedikit manusia yang kenal kita. 

Dengan istighfar Allah akan memberikan keberkahan dunia dan kemuliaan di akhirat. bacalah surat Nuh
فقلت استغفروا ربكم انه كان غفارا
يرسل السماء عليكم مدرارا
ويمددكم بأموال وبنين وجعلنالكم انهارا
"Aku katakan beristighfarlah kepada Tuhanmu sesungguhnya ia adalah Maha Pengampun, ia akan mengirim hujan deras dari langit. dan akan memberikanmu dengan harta-harta dan anak-anak dan menjadikan untukmu sungai-sumgai. (Qs. Nuh)

Istighfar sebaiknya tidak hanya di lisan akan tetapi dengan perenungan maknanya dan keinginan hati dengan benar-benar untuk bertaubat kembali kepada Allah SWT.

Sungguh benar yang disampaikan Rabi'ah Al Adawiyyah bahwa istighfar kita itu perlu istighfar juga.

hal itu beliau sampaikan karena kita sering beristighfar hanya di mulut dan bagaikan taubat sambal, mulut kita istighfar akan tetapi maksiat jalan terus...

Lihatlah betapa hebatnya istighfar bagi pelakunya..apa lagi yang kita tunggu.




Wallahu a'lam 

Kholil misbach lc