Friday, March 14, 2008

ISLAM MENGHUJAT FITNA
oleh: Kholil Misbach, Lc
Islam sepanjang sejarah selalu meneripa rongrongan dan intimidasi dari musuh-musuhnya, berita penghinaan Nabi saw sudah mulai sejak beliau saw menyebarkan risalah hingga pemuatan karikatur di Denmark. hujatan terhadap Islam dan Al Qur`an juga selalu ada diprakarsai oleh Abu Jahal dan Abu Lahab lalu diikuti oleh Geert Wilders.
Gert Wilders seorang sutradara film Dokumenter Belanda mulai berani menohok Islam secara terang-terangan, sebentar lagi filmnya yang menentang Islam dan Al Qur`an akan ditonton oleh khalayak ramai. dijadwalkan film tersebut diputar tanggal 28 Maret mendatang. Seakan-akan film itu sebagai tantangan dunia Islam yang sedang asyik bercengkrama di KTT Islam di Dakka, Senegal.
menurut hemat saya, Film ini didasarkan tidak dari fakta realita, akan tetapi lebih didasari oleh rasa Subyektifitas sang sutradara, apalagi ia dikabarkan telah menjadi agen Mosad di Belanda, dan telah berkunjung 40 kali ke Israel, jadi kebencian dirinya terhadap Islam (islamophobia) dan ambisi pribadinya serta pembelaan terhadap kepentingan Barat dan Israel telah menjadikan dirinya dihujat oleh Islam yang selalu tinggi dan tidak ada yang mampu merendahkannya. Wallahu A'lam.

JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama pemuka agama di Indonesia menolak rencana Geert Wilders (45), anggota Parlemen Belanda dari Partai Kebebasan, yang akan memutar film "Fitna" pada Maret 2008. ”Kami komunitas umat beragama Indonesia menolak pemutaran film yang kabarnya berisikan hujatan terhadap agama Islam dan Alquran, kitab suci umat Islam,” ujar Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, Kamis (13/03).Pernyataan sikap dan surat terbuka yang ditujukan kepada Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende itu, ditandatangani KH Hasyim Muzadi (PBNU), Din Syamsuddin Ketua Umum PP Muhammadiyah, dan Mgr MD Situmorang (Konfrensi Wali Gereja Indonesia), Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia Pdt AA Yewangoe.
MenyakitkanDia menegaskan, pemutaran film itu dipastikan sangat menyakitkan perasaan umat Islam dan dapat menciptakan ketegangan baru bagi peradaban dunia, termasuk antara pemuka agama. ”Dengan pertimbangan ini kami berharap pemerintah Kerajaan Belanda dapat berusuha secara maksimal mencegah pemutaran film dan penyebarannya.”Sejak Rabu (12/3), PBNU melakukan pertemuan dengan pemuka agama untuk menyikapi rencana ditayangkannya film berjudul ”Fitna” yang dibuat oleh pemimpin sayap kanan Belanda, Geert Wilders yang menggambarkan Alquran sebagai sumber kekerasan.Hasyim menjelaskan, permasalahan itu dibicarakan bersama seperti kasus-kasus yang berhubungan antaragama lainnya yang terjadi di Indonesia. ”Kalau dibicarakan bareng-berang nanti selesainya bisa cepat,” katanya.Geert Wilders, yang juga pendiri Partai Kebebasan, partai sayap kanan yang atheis dan antiimigran telah menawarkan film tersebut ke sejumlah stasiun teve di Belanda, namun semuanya menolak. Dia akan menyayangkan film berdurasi 15 menit itu di jaringan internet.
MembuangSitus resmi Wilders belum menampilkan apa-apa, hanya terdapat cover Alquran dengan tulisan Fitna coming soon. Sekitar 24 video yang terkait dengan film itu berada di Youtube, termasuk wawancara Wilders, pemain sekaligus sutradara dari film dokumenter ini. Dalam trailer film, Wilders memberikan komentar tentang Alquran dan di akhir trailer, politisi kelahiran 6 September 1963 itu membuang Alquran ke atas meja. Film itu juga akan mengikutkan animasi kartun Nabi Muhammad SAW. Pemerintah Belanda kini disibukkan dengan masalah itu dan telah mengumpulkan 43 dubes dari negara-negara muslim serta memerintahkan ke dubesnya di seluruh dunia untuk mengurangi dampak yang mungkin timbul. Jaksa Agung Amsterdam telah menyelidiki kemungkinan menyeret anggota parlemen itu ke pengadilan karena pernyataan terbukanya yang berisi hasutan. Jika sampai lolos, lanjut Hasyim, dikhawatirkan muncul saling tuding antarumat beragama di Indonesia dan bisa membahayakan kerukunan. ”Jadi jangan sampai saling tuding, bahwa ini upaya penganut agama tertentu.”Pemerintah Indonesia, kata dia, juga diharapkan membuat sikap tegas dan mencegah penyebaran film itu. ”Kalau, sampai menyebar lewat internet kan repot,” ujarnya. (di-46)

Fitna is a film created by Dutch politician Geert Wilders that will offer a critical view on the world of Islam and the Koran. It is expected to be released on March 28 2008[3]. The name comes from the Arabic word Fitna which is used in Islam to describe "disagreement and division among people" or, a "test of faith in times of trial" [4]. (Originally the word was used to describe testing the authenticity of gold with varying methods.)
At the moment it is unclear who will publish the final film to the public, but Wilders has stated he will make the film available for free through